Persiraja Banda Aceh membutuhkan dana sekitar Rp25 miliar agar bisa bermain di Liga Super Indonesia musim 2011/2012.
"Paling sedikit Persiraja butuh Rp25 miliar agar bisa ikut Liga Super Indonesia. Dana sebesar itu hanya untuk satu musim saja," kata Ketua Umum Persiraja Mawardy Nurdin di Banda Aceh.
Persiraja lolos ke Liga Super Indonesia setelah mengalahkan Mitra Kukar 1-0 pada pertandingan semifinal empat besar Divisi Utama di Stadion Manahan, Solo, 22 Mei 2011.
Mawardy yang juga Wali Kota Banda Aceh mengatakan, pemerintah kota hanya mampu mengalokasi dana Rp3 miliar. Itu pun untuk Divisi Utama musim 2010/2011.
Oleh karena itu, ia berharap Gubernur Aceh mau membantu mendanai Persiraja agar bisa tampil di kompetisi elite sepak bola di Indonesia tersebut.
"Kalau sudah di liga super, Persiraja bukan lagi milik masyarakat Kota Banda Aceh, tetapi rakyat Aceh. Karena itu, saya mengharapkan Persriaja ditangani provinsi," katanya.
Mengenai dana garansi untuk ikut liga super sebesar Rp5 miliar, ia mengatakan dirinya akan mengajak Gubernur Aceh memikirkan bersama, sehingga bisa ditalangi.
"Kita tidak ada uang. Makanya, saya ajak Gubernur Aceh membantunya. Ketika di Divisi Utama, kita juga tidak ada uang. Namun, para pemain bisa memberikan prestasi bagi Persiraja," katanya.
Menyangkut partai final Divisi Utama, Mawardy berharap Persiraja bisa memenangkan pertandingan menghadapi Persiba Bantul di Stadion Manahan, Solo, 25 Mei 2011.
"Saya berharap Persiraja menang dan menjuarai Divisi Utama. Anak-anak sudah membuktikan kualitasnya pada partai semifinal dengan mengalahkan Mitra Kukar yang bermaterikan pemain bintang," ujar Mawardy Nurdin.
View the original article here
0 comments:
Post a Comment